Case Study Learning Laporan Seminar Ekonomi Syariah
Abstract
Perilaku konsumsi masyarakat nampaknya sering kali membuktikan bahwa pada saat
pemenuhan kebutuhan konsumsi, seseorang tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang
diperlukan dan bahkan tidak jarang pula pemenuhan kebutuhan tersebut melebihi dari
apa yang dibutuhkan. Dalam artian , ketika seorang konsumen membeli sebuah barang
ataupun jasa, yang menjadi pertimbangan utama bukan pada konteks keuntungan atau
kerugian yang dipandang dari segi ekonomisnya, maupun kaitannya dengan manfaat
yaang diperoleh dari barang atau jasa tersebut untuk kepentingan diri sendiri. Namun
sebaliknya, yang menjadikan pertimbangan utama oleh seorang konsumen ialah
bagaimana dengan mengonsumsi barang atau jasa maka konsumen akan merasa jika
dirinya tidak ketinggalan , kemudian terdapat faktor lain yang memengaruhi seperti,
sikap gengsi dan pencitraan. Sehingga dari hal tersebut terbentuklah sebuah gaya hidup
yang harus selalu mengikuti tren kekinian. Upaya agar dapat mengenali bagaimana
perilaku konsumen tentu tidaklah mudah, seorang konsumen tidak selalu menyatakan
secara terang-terangan apa saja keinginan dan kebutuhannya, namun adapula beberapa
dari mereka yang bertindak sebaliknya. Konsumen kerap kali bereaksi untuk mengubah
keputusan dan mengubah pikirannya pada saat melakukan pembelian. Seorang
konsumen yang memiliki kebutuhan akan menunjukkan kekurangan yang dialami pada
waktu tertentu, sehingga kebutuhan dilihat sebagai pembangkit atau penggerak dari
perilaku konsumen.
Collections
- Reports [966]