Show simple item record

dc.contributor.authorNugroho, Hary
dc.contributor.authorSari, Devi Permata
dc.contributor.authorIskandar, Abdillah
dc.date.accessioned2022-03-15T06:44:01Z
dc.date.available2022-03-15T06:44:01Z
dc.date.issued2021-09-01
dc.identifier.citationhttps://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/view/348en_US
dc.identifier.issnp-ISSN: 2303-0267; e-ISSN: 2407-6082
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/28654
dc.description.abstractPeriprocedural myocardial injury adalah salah satu komplikasi setelah intervensi koroner perkutan elektif yang sering terjadi, dan memiliki hubungan dengan peningkatan mortalitas. Beberapa faktor risiko telah dikaitkan dengan kejadian periprocedural myocardial injury. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran faktor risiko periprocedural myocardial injury yang terbagi menjadi faktor risiko terkait pasien, lesi dan prosedur. Penelitian dilakukan dengan desain penelitian cohort prospectif dan pengambilan sampel secara purposive sampling pada bulan Maret-Oktober 2019. Jumlah sampel sebanyak 38 orang. Hasil penelitian didapatkan sampel yang mengalami periprocedural myocardial injury sebanyak 31,6%. Kecemasan adalah istilah yang sangat akrab dengan menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, dan tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik. Mahasiswa kedokteran mengalami tingkat kelelahan mental yang didalamnya termasuk kecemasan. Mahasiswa fakultas kedokteran memiliki jadwal kuliah yang padat, kegiatan tutorial, praktikum, skills lab dan tuntutan untuk belajar mandiri di luar jam tersebut sehingga tekanan terhadap kondisi fisik dan mental relatif lebih berat dibandingkan pendidikan yang lain. Selain kegiatan pembelajaran, mahasiswa kedokteran juga melakukan ujian Objective Structural Clinical Examination (OSCE) sebagai suatu instrumen penguji keterampilan klinis mahasiswa kedokteran. Banyaknya pikiran tentang materi yang harus dipelajari antara teori, keterampilan klinis dalam ujian OSCE, suasana OSCE, penguji OSCE yang mengobservasi peserta secara langsung, ketidaksiapan mengikuti OSCE, mekanisme OSCE serta interval waktu yang sama setiap stase menjadikan OSCE diketahui sebagai ujian yang menyebabkan kecemasan cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman sebelum menghadapi OSCE. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling. Tingkat kecemasan ini diukur dengan menggunakan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) versi bahasa Inggris yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang terdiri dari 14 item. Responden yang diperoleh Sebanyak 96 mahasiswa. Pada penelitian ini didapatkan 27 mahasiswa (28,12%) dengan tingkat kecemasan ringan, 29 mahasiswa (30,21%) dengan tingkat kecemasan ringan sampai sedang, 40 mahasiswa (41,67%) dengan tingkat kecemasan sedang sampai berat.en_US
dc.publisherFajuktas Farmasi Universitas Mulawarmanen_US
dc.subjectTingkat Kecemasan, Objective Structural Clinical Examination, Mahasiswa FK Unmulen_US
dc.titleGambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Sebelum Menghadapi OSCEen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record