Kandungan Clay Dan Nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation) Pada Tanah Liat Kutai Terhadap Tingkat Reduksi Escherichia Coli
Abstract
Frekuensi banjir yang meningkat dan tidak adanya pengelolaan limbah domestik pada
kawasan pemukiman terlebih dalam masa pandemic COVID 19 berpotensi menjadi
faktor risiko meningkatnya kandungan mikroba pathogen pada drainase perkotaan dan
dapat menyebar ketika kondisi banjir. Metode yang digunakan untuk pengukuran
Escherichia coli/E. Coli dalam penelitian ini adalah metode Most Probable Number
(MPN) atau Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT). Metode MPN terdiri dari tiga tahap,
yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji
kelengkapan (completed test) pada formula control maupun perlakuan pemberian
tanah liat Kutai dan semen putih. Formula terefektif dalam reduksi E coli adalah
formula B dengan perbandingan tanah liat dan semen putih 3:1 (dengan komposisi 7,5
gr tanah liat Kutai : 2,5 gr semen putih). Dengan nilai KTK (Kapasitas Tukar Kation)
16, 95 Meq/100gr dan clay 55.9%, formula ini memiliki tingkat reduksi yang tinggi
terhadap E. coli dari kandungan E coli sebelum perlakuan 9,2 X 104 E. coli dan 150 E.
coli setelah perlakuan dengan tingkat efektifitas 99.82%. Pemanfaatan tanah liat Kutai
dengan tingginya kandungan clay dan peningkatan nilai KTK pada penambahan semen
putih dapat meningkatkan efektifitas formula dalam reduksi bakteri pathogen.
Collections
- J - Public Health [538]