dc.description.abstract | Lokasi penelitian dilakuakn di kota samarinda dengan obyek pejabat birokrasi level menengah (Eselon II, III) dan level bawah (Eselon IV dan V)
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kepribadian stress yang di alami para pejabat birokrasi level menengah dan level bawah setelah adanya kebijaksanaan pemerintah melikwidasi beberapa departemen pemerintah serta seluruh kantor wilayah pemerintah di daerah dengan tujuan efisiensi.
alat analisi yang digunakan adalah model eliot dan statistik non parametric yakni model regresi linear berganda. dengan menggunakan model eliot dapat diketahui bahwa pejabat birokrasi level menengah (Eselon II, III) dan pejabat birokrasi level bawah (Eselon IV V)Masing-masing sekitar 8,57% dan 7,69% menggambark bahwa terjadi suatu sekutu terbaik dalam diri para pejabat
memiliki tingkat kendali yang baik mempertahankan harga diri dan mempunyai identitas yang tinggi, 71,43% dan 69,23% mempunyai rasa kendali yang sehat terhadap kehidupannya tetapi kadang-kadang pembicaraan terhadap diri sendiri yang negatif
meyebabkan yang bersangkutan merasa cemas dalam situasi yang penuh stres, 20% dan 23,08 % pejabat sering dihadapkan pada pilihan-pilihan kabur dan yang bersangkutan merasa terperangkap karena sering melakukan pembicaraan terhadap diri sendiri yang negatif
dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber potensial yang mempengaruhi kepribadian stress pejabat birokrasi level menengah adalah work overload baik yang dialami di dalam maupun di luar tempat kerja, sedangkan untuk pejabat birokrasi level bawah cenderung dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang kurang harmonis | en_US |