Hubungan Kadar Hemoglobin Sebelum dan Selama Terapi Radiasi
Abstract
Kanker serviks menempati peringkat ke empat jenis kanker pada wanita yang paling umum, dimana
kasus baru kanker serviks lebih sering muncul di negara berkembang dibanding negara maju, yaitu
sebesar 76% kasus pada semua kelompok usia. Di Indonesia kanker serviks merupakan penyakit
dengan prevalensi tertinggi. Pengobatan utama pada pasien kanker serviks adalah operasi atau
radiasi. Terapi radiasi sendiri dapat menyebabkan penurunan proses pembentukan sel-sel darah
merah sehingga sel darah merah akan menurun. Secara fisiologis, penurunan kadar hemoglobin dapat
mendorong pertumbuhan tumor dan merusak respons terhadap pengobatan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin sebelum dan selama terapi radiasi dengan respon
tumor pada pasien kanker serviks di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian analitik
observasional dengan metode cohort dilakukan pada 102 pasien kanker serviks yang melakukan
pemeriksaan kadar hemoglobin sebelum terapi dan selama terapi radiasi. Analisis data menggunakan
uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan kelompok usia terbanyak adalah 50-59 tahun (45.1%).
Hasil uji statistik menunjukkan variabel yang tidak berhubungan adalah kadar hemoglobin sebelum
terapi (p = 0.572) dan kadar hemoglobin selama terapi (p = 0.466). Disimpulkan bahwa tidak terdapat
hubungan antara kadar hemoglobin sebelum dan selama terapi dengan respon tumor pada pasien
kanker serviks.
Collections
- A - Medicine [141]