Show simple item record

dc.contributor.authorHeriansyah, Masnurrima
dc.date.accessioned2019-11-05T12:12:02Z
dc.date.available2019-11-05T12:12:02Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.issn978-602-71393-3-6
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/1662
dc.description.abstractPerceraian di indonesia setiap tahun terus mengalami peningkatan yang signifikan sehingga menimbulkan permasalahan-permasalahan pada anak korban perceraian seperti depresi, penyangkalan, malu, ketakutan, kesedihan, membolos, mimpi buruk, berbohong, dan psikosomatis. Dampak perceraian akan terus mempengaruhi proses perkembangan dan penyesuaian dirinya dengan lingkungannya sehingga diperlukan treatment dan intervensi yang tepat dalam proses penyembuhannya. Konseling krisis merupakan proses pemberian bantuan segera dan berorientasi pada tindakan untuk membantu individu menemukan sumber daya di dalam dirinya atau menghadapi krisis secara eksternal, dengan pelayanan cepat dan efisien yang diberikan secara khusus (Gladding, 2012). Konseling krisis untuk mengatasi trauma pada anak korban perceraian orang tuanya yang meliputi konsep konseling krisis, tujuan dan fokus konseling krisis, teknik konseling krisis serta peran konselor dalam konseling krisis dan implementasi konseling krisis dalam mengatasi traumatik pada anak korban perceraian orang tuanya.
dc.publisherKonvensi Nasional BK XIX ABKIN
dc.titleKonseling Krisis untuk Mengatasi Trauma pada Anak Korban Perceraian Orang Tua


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record