Show simple item record

dc.contributor.authorRahmawati, Dewi
dc.contributor.authorRijai, Laode
dc.date.accessioned2019-11-05T12:11:53Z
dc.date.available2019-11-05T12:11:53Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.issn2614-4778
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/1630
dc.description.abstractLuka bakar adalah suatu cedera yang disebabkan oleh panas, arus listrik dan bahan kimia yang mengena kulit, mukosa dan jaringan dalam. Penanganan dalam penyembuhan luka bakar dapat dilakukan dengan menggunakan madu. Efektivitas madu dalam proses penyembuhan luka bakar dipicu oleh adanya aktivitas antibakteri, pembentukan kolagen dan sisa-sisa sel epitel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan adanya potensi dan perbedaan madu lebah liar, madu lebah ternak, dan obat bioplacenton dalam menyembuhkan luka bakar. Penelitian ini, dengan pendekatan in vivo, menggunakan 12 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) yang dibagi menjadi 4 kelompok (3 tikus dalam setiap kelompok), yaitu: kontrol normal (KN), kelompok pembanding dengan obat bioplacenton (KP), kelompok eksperimen 1 dengan madu lebah liar (KL), dan kelompok eksperimen 2 dengan madu lebah ternak (KT). Dengan pemberian perlakuan pengobatan luka bakar pada punggung tikus, ditemukan bahwa penggunaan obat bioplacenton paling efektif dengan lama waktu penyembuhan 19,7 hari, kemudian madu lebah liar yaitu 21 hari, dan madu lebah ternak yaitu 22 hari. Sementara, tanpa pengobatan diketahui bahwa penyembuhannya lebih lambat yaitu 24,7 hari.
dc.publisherMulawarman Pharmaceutical Conferences III
dc.titlePOTENSI MADU LEBAH LIAR DAN TERNAK SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR SECARA IN VIVO


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record