Show simple item record

dc.contributor.authorRatno, Adrianto
dc.date.accessioned2022-01-17T15:17:19Z
dc.date.available2022-01-17T15:17:19Z
dc.date.issued2021-12-01
dc.identifier.isbn9786230238796
dc.identifier.urihttp://repository.unmul.ac.id/handle/123456789/13164
dc.description.abstractAksi promotif dan preventif sangat dibutuhkan oleh masyarakat saat ini. Program kesehatan dibuat melalui beberapa tahapan dimulai dari perkenalan masyarakat dan pengenalan masalah dalam need assesment menggunakan instrumen pendataan kesehatan masyarakat. Selanjutnya, penentuan program dari berbagai masalah yang muncul dilakukan berdasarkan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia di masyarakat, dalam rangka pencegahan COVID-19. Aksi preventif dan promotif melawan COVID-19 dilakukan dengan berbagai cara, seperti sosialisasi mengenai COVID-19, pengenalan adaptasi kebiasaan baru dan protokol kesehatan. Aksi preventif yang dilakukan berupa pengaktifan Gerakan Masyarakat (Germas) hingga aksi pembagian masker. Pemberdayaan masyarakat juga dijadikan salah satu strategi dalam kegiatan ini dengan berbagai sasaran usia, mulai dari remaja hingga pada lansia. Dalam mengubah perilaku kesehatan masyarakat dibutuhkan informasi pesan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran masyarakat mengenai COVID-19. Dari kegiatan ini diharapkan adanya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap COVID-19, serta masyarakat dapat mengetahui sekaligus memutus rantai berita hoax/disinformasi yang disebarluaskan. Edukasi kesehatan sebagai strategi promosi kesehatan tidaklah mudah dilakukan. Perlu adanya strategi edukasi berbasis teknologi, seperti pembagian media edukasi kesehatan melalui berbagai platform dan aplikasi. Selain itu, pesan kesehatan juga diupayakan melalui berbagai media cetak yang dipasang di berbagai tempat strategis di masyarakat, seperti spanduk, poster dan flyer. Program preventif dalam rangka pencegahan COVID-19 yaitu penyediaan masker. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan adalah pelatihan dalam pembuatan masker kain nonmedis, dan kegiatan membagikan masker secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan. Program juga melalui tahapan evaluasi, yang pada umumnya berupa evaluasi input yang kaitannya dengan persiapan-persiapan yang dilakukan dalam sebuah program, kemudian evaluasi proses atau monitoring kegiatan dalam intervensi yang dilakukan. Terakhir yaitu evaluasi output yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan khusus dapat tercapai. Evaluasi yang dilakukan dapat melalui pretest dan posttest jika memang tujuan program adalah perubahan pengetahuan dan sikap dari intervensi media edukasi. Instrumen pretest dan posttest juga memanfaatkan platform online seperti Google Form yang dapat langsung diisi oleh masyarakat.en_US
dc.publisherDeepublishen_US
dc.subjectBUKUen_US
dc.titleBuku Aksi Preventif dan Promotif Melawan Covid 19 Book Chapteren_US
dc.typeBook chapteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record